Nepotiz – Frankenstein adalah salah satu karya paling ikonik dalam sejarah sastra dan sinema. Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Mary Shelley pada 1818, cerita ini terus menginspirasi berbagai interpretasi di dunia perfilman.
Namun, pada 2025 mendatang, kita akan menyaksikan karya terbaru dari sutradara terkenal Guillermo del Toro yang akan membawa kisah klasik ini ke dimensi yang berbeda.
Film Frankenstein yang direncanakan rilis di Netflix pada November 2025 ini sudah mengundang banyak perhatian, terutama dengan pengungkapan pertama terkait tampilan sang monster yang diperankan oleh Jacob Elordi.
Guillermo del Toro dan Obsesi Sejak Kecil
Bagi del Toro, Frankenstein bukan hanya sebuah cerita fiksi atau proyek film biasa. Sutradara asal Meksiko ini mengungkapkan bahwa ide untuk mengadaptasi cerita Frankenstein sudah ada di benaknya sejak ia masih kecil.
Dalam sebuah wawancara pada 29 Januari 2025, del Toro dengan jujur mengaku bahwa karakter Frankenstein sudah “menyatu dengan jiwanya” seiring berjalannya waktu, menjadikannya hampir seperti sebuah “autobiografi” baginya.
“Ini adalah film yang telah ada dalam pikiran saya selama lebih dari 50 tahun,” kata del Toro. “Saya sudah mencoba untuk mewujudkannya selama 20 hingga 25 tahun, dan mungkin beberapa orang akan menganggap saya agak terobsesi dengan Frankenstein. Tapi saya rasa mereka akan benar.”
Sebuah Visi yang Tertunda
Meskipun del Toro dikenal sebagai seorang maestro dalam menciptakan dunia fantasi yang imersif, seperti dalam Pan’s Labyrinth (2006) dan The Shape of Water (2017), proyek Frankenstein ini menjadi sesuatu yang sangat pribadi. Dalam sebuah acara “Next on Netflix” yang digelar pada Januari 2025, del Toro menunjukkan beberapa cuplikan dari film yang sedang dalam pengerjaan, termasuk ruang pribadi yang penuh dengan koleksi Frankenstein di rumah museumnya, Bleak House di Los Angeles.
Film ini, yang dibintangi oleh Oscar Isaac sebagai Victor Frankenstein, menggambarkan sisi gelap dari obsesinya dengan penciptaan kehidupan.
Isaac yang memerankan ilmuwan gila ini terlihat memegang sebuah botol misterius dalam foto pertama yang dirilis, menandakan sisi kejam dan tak terkendali dari karakter yang sudah lama menjadi simbol dari ambisi manusia.
Karakter dan Visual Baru yang Menghantui
Tampilan visual dalam adaptasi terbaru ini menjanjikan untuk memperkenalkan monster Frankenstein dalam cahaya yang berbeda. Jacob Elordi, aktor muda yang dikenal lewat serial populer Euphoria, memerankan monster dengan tampilan yang lebih gelap dan menakutkan.
Dibalut dengan kulit abu-abu yang dijahit, rambut panjang hitam, serta mata merah yang berkilau, sosok ini akan memberikan kesan menakutkan dan misterius yang sangat berbeda dari versi klasik.
Oscar Isaac: Victor Frankenstein yang Berbeda
Oscar Isaac yang dikenal lewat peran-perannya dalam film seperti Ex Machina (2014), Star Wars: The Force Awakens (2015) dan Dune: Part 1 (2021), kali ini akan menghidupkan Victor Frankenstein dengan cara yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Mengambil inspirasi dari karakter-karakter gila dalam literatur, Isaac menunjukkan kompleksitas seorang ilmuwan yang terobsesi dengan keabadian dan kehidupan, namun juga terbebani oleh moralitasnya.
Dalam cuplikan pertama yang dirilis, kita melihat Isaac berinteraksi dengan Mia Goth, yang memerankan karakter aristokrat kaya. Ini menambah dimensi sosial dan psikologis yang menarik, menggambarkan bagaimana obsesi Frankenstein dapat terhubung dengan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan.