Nepotiz – Montenegro akhirnya mengekstradisi pengusaha kripto asal Korea Selatan, Do Kwon, ke Amerika Serikat.
Langkah ini menjadi sorotan utama dunia keuangan dan hukum internasional, terutama mengingat dugaan penipuan besar-besaran yang melibatkan miliaran dolar AS.
Siapa Do Kwon?
Do Kwon adalah sosok di balik Terraform Labs (TFL), perusahaan berbasis di Singapura yang mengembangkan dua token kripto utama, yaitu terraUSD (UST) dan LUNA.
Popularitas kedua token ini sempat melesat sebelum akhirnya runtuh pada Mei 2022, mengakibatkan kerugian besar bagi para investor di seluruh dunia.
Terraform Labs dan Do Kwon dituduh oleh otoritas Amerika Serikat telah memberikan informasi yang menyesatkan terkait stabilitas dan potensi keuntungan token-token tersebut.
Akibat dari jatuhnya harga token cryptocurrency ini, ribuan investor mengalami kerugian hingga miliaran dolar AS.
Kronologi Penangkapan dan Ekstradisi Do Kwon
1. Penangkapan di Montenegro
Pada Maret 2023, Do Kwon ditangkap oleh pihak berwenang di Montenegro atas dugaan pemalsuan dokumen perjalanan. Saat itu, Kwon tengah dalam pelarian setelah dikejar oleh otoritas dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan.
2. Perebutan Hak Ekstradisi
Baik Amerika Serikat maupun Korea Selatan telah lama mengajukan permintaan ekstradisi atas Kwon. Setelah melalui proses hukum panjang, pengadilan tertinggi Montenegro memutuskan bahwa semua syarat hukum untuk ekstradisi telah terpenuhi. Keputusan akhir ada di tangan Menteri Kehakiman Montenegro, yang akhirnya memilih mengekstradisi Kwon ke Amerika Serikat.
3. Dampak Ekstradisi
Ekstradisi ini memberi peluang bagi otoritas Amerika Serikat untuk lebih mendalami kasus ini dan menghadapkan Do Kwon ke pengadilan atas dugaan pelanggaran hukum keuangan, termasuk penipuan sekuritas.
Kasus Jatuhnya TerraUSD dan LUNA
1. Model Bisnis dan Klaim Terraform Labs
Terraform Labs mempromosikan terraUSD sebagai stablecoin yang nilainya dipatok pada dolar AS. Namun, mekanisme stabilitas yang mengandalkan algoritma bersama dengan LUNA ternyata rentan terhadap volatilitas pasar.
2. Kejatuhan dan Efek Domino
Pada Mei 2022, terraUSD kehilangan kaitannya dengan dolar AS, yang menyebabkan nilainya anjlok. Kejatuhan ini menghancurkan kepercayaan pasar, dan nilai LUNA pun ikut terjun bebas.
Mengutip CNBC, nilai token kripto terraUSD dan LUNA ini anjlok hingga 98% dari harga Rp 1 juta menjadi Rp 15 ribu hanya dalam sepekan.
Kejadian ini memicu kerugian besar-besaran dan bahkan menyebabkan keguncangan di pasar kripto global.
3. Dugaan Penipuan
Menurut otoritas Amerika Serikat, Do Kwon dan Terraform Labs berulang kali menyampaikan informasi yang menyesatkan tentang potensi keuntungan dari investasi di UST dan LUNA. Klaim ini disebut sebagai faktor utama yang membuat banyak investor tergiur sebelum akhirnya mengalami kerugian.
Kasus Do Kwon menjadi titik balik penting dalam regulasi pasar kripto. Dengan ekstradisinya ke Amerika Serikat, diharapkan ada transparansi lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik runtuhnya terraUSD dan LUNA.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para investor untuk lebih teliti dan skeptis terhadap janji keuntungan yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.