Nepotiz – Pegunungan Sanggabuana di Karawang baru-baru ini menjadi sorotan setelah ditemukannya dua jenis kupu-kupu raja yang langka dan dilindungi, yaitu Troides helena dan Troides amphrysus.
Penemuan ini merupakan hasil dari Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) yang dilakukan oleh Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selama 16 hari eksplorasi, tim ekspedisi berhasil mengidentifikasi 96 jenis kupu-kupu dari 6 famili, termasuk Papilionidae, Pieridae, dan Riodinidae.
Dari jumlah tersebut, dua jenis kupu-kupu raja, yaitu Troides helena dan Troides amphrysus, masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan kategori Least Concern (LC) dan terdaftar dalam Appendix II CITES.
Kedua spesies ini juga dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Kupu-kupu memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai penyerbuk bunga (pollinator) dan indikator kesehatan lingkungan.
Keberadaan dan keragaman populasi kupu-kupu dapat mencerminkan kondisi ekosistem setempat.
Kupu-kupu raja, dengan warna dan ukuran yang mencolok, juga menjadi daya tarik tersendiri dalam keanekaragaman hayati Indonesia.
Penemuan dua jenis kupu-kupu raja langka dan dilindungi di Pegunungan Sanggabuana merupakan kabar baik bagi konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Namun, hal ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan habitat alami untuk memastikan kelangsungan hidup spesies-spesies langka tersebut.